Fenomena Sound Horeg akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan di berbagai media sosial.
Bagi sebagian orang, sound horeg dianggap sebagai hiburan yang meriah, sementara bagi yang lain justru memunculkan masalah. Lalu, apa sebenarnya sound horeg itu?
Apa Itu Sound Horeg?
Kata sound berasal dari bahasa Inggris yang berarti suara, sedangkan horeg berasal dari bahasa Jawa yang bermakna bergetar, berguncang, atau bergerak.
Jika digabungkan, sound horeg dapat diartikan sebagai “suara bergetar yang bergerak".
Hal ini sesuai dengan ciri khas sound horeg yang selalu menyetel musik dengan volume sangat keras dan menggunakan truk besar untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sejarah dan Asal Usul Sound Horeg
2000-an: Sound system mulai banyak digunakan di hajatan, pengajian, atau acara selamatan di desa.
2014: Istilah “Sound Horeg” populer pertama kali di Kota Malang, Jawa Timur, saat komunitas audio menghadirkan dentuman besar lengkap dengan visual LED.
Pasca 2020: Setelah pandemi COVID-19, fenomena ini semakin booming sebagai bentuk hiburan alternatif masyarakat yang rindu akan keramaian setelah cukup lama menerapkan jaga jarak.
Siapa Pelopor Sound Horeg?
Belum ada orang yang mengklaim bahwa dirinya adalah pencipta sound horeg, namun beberapa komunitas di Jawa Timur dianggap sebagai pelopornya, seperti:
- Faskho Sengox dan BJ Hunter dari Blitar.
- Brewog Audio dari Malang.
- Beberapa nama populer lain seperti Mas Bre (Brewog Audio) dan Riswanda Mahardhika (Mahardhika Pro Audio).
Dimana Mulainya?
Fenomena sound horeg pertama kali berkembang di Kota Malang, Jawa Timur, lalu menyebar ke Blitar, Pati, Jember, Kudus, hingga ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur lainnya.
Kenapa Bisa Bertahan Sampai Sekarang?
Sound horeg tetap bertahan selama bertahun-tahun karena beberapa alasan:
- Hiburan rakyat – bisa dinikmati secara gratis di jalanan atau lapangan terbuka.
- Identitas komunitas – menjadi simbol gengsi antar pemilik sound system, bahkan sampai diadakan battle sound horeg.
- Estetika modern – dipadukan dengan lampu LED dan panggung besar, sehingga menarik secara visual.
Efek Positif Sound Horeg
- Menghidupkan suasana hajatan, karnaval, atau festival.
- Memberi peluang ekonomi: jasa rental sound, teknisi audio, hingga dekorasi LED.
- Menjadi sarana ekspresi budaya dan identitas komunitas lokal.
Efek Negatif dan Kontroversi
Namun di balik sisi positif, ada juga sisi negatif yang mulai muncul dan dirasakan oleh warga sekitar terkait sound horeg.
- Polusi suara: sound horeg identik dengan volumenya yang maximal. Hal ini mengganggu ketenangan warga sekitar yang ingin beristirahat atau sekedar ngobrol karna suaranya tertutup oleh suara sound horeg.
- Gangguan kesehatan: telinga berdengung, stres, hingga gangguan tidur. Terutama bagi anak-anak dan balita yang tinggal di sekitar.
- Pengrusakan fasilitas umum: di beberapa media banyak beredar video aksi oknum sedang merusak fasilitas umum seperti lampu jalan, gapura, hingga pembatas jembatan agar truk sound horeg bisa melintas.
Penutup
Sound horeg adalah fenomena unik budaya modern yang lahir dari desa-desa Jawa Timur, lalu menjalar ke banyak daerah lain.
Kehadiran sound horeg mampu memberikan hiburan meriah dan geliat ekonomi lokal, namun di sisi lain juga menimbulkan masalah serius seperti polusi suara, konflik sosial, bahkan masalah kesehatan.
Pada akhirnya, keberlangsungan sound horeg akan sangat bergantung pada bagaimana masyarakat mampu menyeimbangkan hiburan dengan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar.
0 Reviews:
Posting Komentar