Bahaya Tersembunyi Game Roblox pada Anak: Apa yang Harus Orang Tua Waspadai?

Perkembangan teknologi yang kian pesat dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dibendung lagi. Hampir semua aspek kehidupan kita kini bersinggungan dengan dunia digital, termasuk anak-anak.


Dari sekadar menonton video edukasi di YouTube hingga bermain game interaktif, anak-anak tumbuh dengan layar di tangan mereka.


Ilustrasi avatar Roblox dengan bayangan gelap di belakangnya, simbol bahaya tersembunyi game Roblox bagi anak-anak
(Sumber foto : Dok. Pribadi)

Ada sisi positifnya: mereka bisa belajar cepat, mengembangkan ide dan kreativitas, bahkan berinteraksi dengan teman dari berbagai tempat.


Namun, seperti dua sisi mata uang, dunia digital juga membawa risiko. Salah satunya datang dari game Roblox, platform game online yang dalam beberapa tahun terakhir melonjak popularitasnya di kalangan anak-anak.


Data dari Google Play, Roblox telah diunduh lebih dari 1 milyar kali di seluruh dunia, dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya.


Selain itu, menurut data dari Sensor Tower, Indonesia ada di posisi ke 3 dalam kategori Top Countries pengguna Roblox.


Mengapa Roblox Begitu Digemari Anak-anak?

Roblox merupakan wadah bagi ribuan game yang dapat dikembangkan oleh pemainnya sendiri.


Jadi di dalam 1 aplikasi, terdapat banyak sekali opsi permainan yang bisa dimainkan. Hal ini juga yang membuat anak-anak sulit untuk meninggalkan Roblox karna pilihan permainannya sangat banyak.


Dalam game Roblox, anak-anak bisa :

  • Membuat karakter (avatar) sesuai imajinasi mereka.

  • Bermain real-time bersama teman.

  • Berinteraksi dengan pemain lain lewat fitur chat dan voice.

  • Bahkan mencoba membuat game sendiri dengan Roblox Studio.

Kombinasi antara bermain, bersosialisasi, dan berkreasi inilah yang membuat Roblox sangat digemari. Namun di balik itu, ada beberapa bahaya tersembunyi yang sebaiknya diketahui orang tua.



5 Bahaya Tersembunyi Roblox untuk Anak

  1. Interaksi dengan Orang Asing

    Fitur chat di Roblox memungkinkan siapa saja menghubungi anak. Risiko muncul ketika orang asing mencoba mendekati, mengajak bicara, atau bahkan menggali informasi pribadi.

  2. Konten Tidak Sesuai Usia

    Meski ada kategori umur, nyatanya masih ada game yang memuat adegan atau bahasa tidak pantas. Anak yang penasaran bisa saja masuk ke game yang seharusnya bukan untuk mereka.

  3. Kecanduan Bermain

    Mekanisme game yang selalu memberi reward membuat anak mudah kecanduan. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam.

  4. Tekanan Sosial & Cyberbullying

    Karena bersifat komunitas, anak bisa mengalami tekanan dari teman, termasuk ejekan soal tampilan avatar atau skill bermain. Ini bisa berpengaruh pada kepercayaan diri mereka.

  5. Kebocoran Data Pribadi & Pengeluaran Tidak Terkendali

    Beberapa pemain mungkin mendorong anak untuk memberikan informasi pribadi atau membujuk membeli Robux (mata uang virtual di Roblox). Tanpa pengawasan, ini bisa merugikan orang tua secara finansial maupun keamanan data.


Bagaimana Orang Tua Bisa Mencegahnya?

  1. Batasi Waktu Main

    Atur jadwal harian agar anak tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar. Gunakan fitur screen time limit.

  2. Awasi Interaksi Daring

    Cek daftar teman di akun Roblox anak secara rutin. Diskusikan dengan anak siapa saja yang mereka kenal, dan jangan ragu untuk menghapus kontak mencurigakan.

  3. Ajarkan Pentingnya Menjaga Data Pribadi

    Tanamkan sejak dini agar anak tidak pernah membagikan alamat rumah, nomor HP, atau akun media sosial ke orang asing di game.

  4. Manfaatkan Parental Control pada Roblox

    Roblox menyediakan fitur kontrol orang tua yang cukup lengkap. Contoh:

    • Age Restriction → memastikan anak hanya bisa mengakses game sesuai kategori usianya.

    • Chat Filtering → membatasi atau menonaktifkan chat agar anak tidak bisa menerima pesan dari orang asing.

    • Spend Limit → mengatur batas maksimal pembelian Robux agar tidak ada transaksi diam-diam.

  5. Ajak Anak Bermain di Dunia Nyata

    Ajak mereka melakukan aktivitas fisik, bermain di luar rumah, atau kegiatan kreatif lain seperti menggambar, bermain bola, atau sekedar jalan di taman. Ini bukan hanya mengurangi screen time, tapi juga mempererat hubungan orang tua dan anak.



Penutup

Roblox memang menawarkan banyak hal menarik bagi anak-anak, mulai dari pengalaman bermain hingga interaksi sosial.

Tetapi sebagai orang tua, kita tidak bisa menutup mata terhadap bahaya yang tersembunyi di baliknya.


Dengan pengawasan aktif, komunikasi terbuka, dan pemanfaatan fitur parental control Roblox, anak-anak tetap bisa menikmati dunia digital dengan lebih aman.

0 Reviews:

Posting Komentar

-->

SEDANG RAMAI DIBACA:

Arsip Blog